![]() |
Proses tertangkapnya warna |
Hanya sesuatu yang mempunyai hubungan dengan
cahaya sehingga warna dapat ”terlihat” – tetapi kenapa bias demikian? Warna
tidak dapat dikaitkan sebagai sebuah karakteristik gambar sebuah obyek/benda,
tetapi dapat dikaitkan dengan bentuknya. Juga ia merupakan property benda untuk
menyerap dan juga memantulkan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Kita
hanya dapat melihat warna yang berhubungan dengan panjang gelombang yang
dipantulkan. Jika cahaya terang/putih mencapai sebuah obyek/benda, satu hal yang
dapat terjadi, antara lain :
- Semua warna diserap. Dalam hal ini
kita melihat obyek/benda terlihat berwarna hitam.
-
Semua
cahaya dipantulkan. Dalam hal ini obyek/benda nampak seperti berwarna putih
-
Semua
cahaya dibiarkan menembus/melewati obyek/benda. Dalam hal ini warna cahaya
tidak berubah
-
Sebagian
cahaya diserap, sebagian yang lain dipantulkan. Kita melihat warna yang mempunyai
corak bergantung pada panjang gelombang, maka akan dipantulkan, sedangkan yang tidak
bergantung pada panjang gelombang akan diserap.
-
Sebagian
cahaya diserap, sebagian yang lain dipancarkan. Kita melihat warna yang
mempunyai corak bergantung pada panjang gelombang, maka ia diserap dan yang tidak
bergantung pada panjang gelombang, maka ia dipancarkan
-
Sebagian
cahaya dipantulkan, sebagian yang lain dipancarkan. Dibawah kondisi seperti ini
warna yang cahayanya dipantulkan dan yang dipancarkan menjadi berubah Properti /
sifat obyek/benda yang menerangi/menyinari menentukan efek-efek mana yang telah
disebutkan diatas yang bisa terjadi.
Cahaya dipantulkan atau dipancarkan
oleh sebuah obyek/benda yang diterima oleh mata kita dan dipancarkan ke urat
syaraf, yang memicu sensasi warna di otak kita. Retina pada mata manusia
terdiri dari sel-sel yang sensitif terhadap cahaya. Terdapat dua macam sel:
batang dan kerucut. Sel yang berbentuk batang membedakan antara terang dan
gelap, sedangkan yang berbentuk kerucut bereaksi terhadap warna. Terdapat tiga
macam sel kerucut, setiap sel tersebut peka terhadap panjang gelombang
tertentu. Sebagian dari sel-sel itu bereaksi terhadap cahaya dalam jarak/kisaran
antara 400 hingga 500 nm dan sehingga peka dengan cahaya yang berwarna biru.
Sel kerucut yang lain dapat ’melihat’ hanya dalam jarak antara 500 hingga 600
nm, contohnya adalah cahaya berwarna hijau. Jenis yang ketiga ia mampu menerima
cahaya warna merah, yang mempunyai kisaran/jarak antara 600 hingga 700 nm.
Komposisi sel batang dan kerucut ini membuat/mengubah mata manusia menjadi peka
sehingga kemudian mata kita mampu melihat dan membedakan jutaan warna.
Terimakasih sudah membaca tentang artikel dari blog Give Me Colours. Jika artikel bermanfaat silahkan share ke teman – teman kamu.
Office : Griya Kebraon Utama VII DE 6 Surabaya 60222
Phone : 08563118595
Facebook : gmcolours | Instagram : givemecolours | Twitter : givemecolours
Web : www.givemecolours.co.id | www.givemecolours.blogspot.com
No comments:
Post a Comment